Selasa, 30 September 2014

Peluang Usaha Dari Offline Menjadi Online

Jika Anda sedang mencari peluang usaha tahun 2014 ini, ada baiknya anda meluncur sejenak ke kantor pusat ekspedisi besar macam JNE di kota anda. Paradigma bisnis dan usaha anda pasti akan menemukan wawasan baru ketika Anda melihat begitu riuhnya para pengirim barang yang mayoritas adalah pelaku bisnis online! Akan semakin terasa greget ketika Anda mulai berdiskusi dengan mereka, bagaimana mereka yang :

Tanpa memiliki produk, tapi bisa jualan online
Nggak punya toko fisik, tapi omzetnya puluhan juta sebulan
Nggak jago internet marketing, tapi pelanggannya seantero nusantara
That’s an Internet! Simple, tapi powerfull. Makanya saat ini banyak pelaku bisnis offline – yang sudah punya toko di mall, di pusat-pusat grosir – kini mulai juga menjamah dunia peluang usaha online. Cost-nya rendah ditambah daya jangkau yang melampaui keterbatasan geografis membuat sistem online menjadi super duper primadona.

Tahun 2013-2014 merupakan masa membludaknya pengguna internet. Ditandai dengan begitu mudahnya masyarakat terhubung ke dunia maya. Gadget ratusan ribu bisa didapat. Tablet murmer dari China membanjiri pasar lokal. Wifi dimana-mana. Dan jelas, ini adalah pasar yang menganga, minta disuap oleh produk, terlebih Indonesia masih memiliki masalah pada kemerataan distribusi produk, yang akhirnya bisa dijembatani dengan sarana online!

Kalau Anda kini adalah pelaku bisnis konvensional, katakanlah memiliki sebuah gerai sepatu, sudah sepatutnya anda melanglang buana lewat Internet, menjamah pelosok nusantara dimanapun lewat toko online. Jangan sampai di tahun 2014 ini, anda masih berkutat dengan banting-bantingan harga untuk berebut market dengan gerai di sebelah Anda! Atau katanlah anda seorang pemula yang sedang gelisah mencari peluang usaha, startlah dengan peluang usaha online. Karena dari sisi cost nggak besar, tapi terbukti selama ini menjadi media bisnis yang paling cepat memberikan ROI! Nggak sedikit orang yang kaya mendadak karena bisnis online! Tapi jelas, anda harus hati-hati dengan tawaran bisnis online yang scam tahun 2014 ini

Cobalah di tahun 2014 ini, anda membuat perencanaan melirik peluang usaha online. Dengan sikap yang realistis, dimana bisnis juga merupakan proses belajar terus menerus, pasti kelak usaha tersebut akan berbuah manis, jauh lebih manis ketimbang jika energi dan cost yang sama dialihkan dalam bentuk bisnis offline

Peluang Usaha Angkringan Sego Kucing

Salah satu karakter masyarakat generasi muda kita, khususnya di pulau Jawa adalah hobi “cangkruk” (bahasa jawanya nongkrong) plus “mendeso”. Misalnya saja, pada rumah makan yang bonafid sekalipun kadang sengaja disetting makan dengan gaya “ndeso” yaitu lesehan, keluar dari bentuk formal makan duduk di meja. Makanya tempat nongkrong “ndeso” yang disertai panganan pada prinsipnya merupakan sumber peluang bisnis yang nggak kecil jika diekspoitasi. Yang saat ini sedang mulai tumbuh dan ekspansi ke berbagai kota adalah model usaha Angkringan Sego Kucing.

Yang khas dari angkringan sego kucing sebenarnya ada pada 2 hal : sederhana (bahkan banyak yang dibentuk lesehan) dan jenis makanannya. Kalau misalnya salah satunya sudah tidak dipenuhi, kita sudah tidak bisa lagi menyebutnya sebagai angkringan sego kucing. Tapi justru pada point inilah nilai kelebihannya. Karena pasarnya adalah anak muda, maka formalitas menjadi usang. Dan “kebebasan” yang “mendeso” menjadi nilai lebih.

Konsep peluang usaha angkringan ini bisa dikembangkan lebih jauh dengan perpaduan misalnya ke arah cafe yang “lesehan”. Dengan demikian selain “makanan rakyat”, konsumen disajikan menu-menu back end untuk up sales, misalnya kopi dan makanan ringan lain yang bukan Menu Utama. Dibalut dengan fasilitas full Wi-fi, harusnya peluang usaha ini bisa menciptakan gaya hidup baru untuk kaum muda, yang kini sudah ditarik ke kebiasaan cangkruk di cafe apapun bentuknya. Hadirnya wifi tetap tidak menghancurkan konsep kesederhanaan, karena wifi itu secara fisik adalah maya, tidak terlihat, tidak menimbulkan kesan “kemapanan”, musuhnya anak muda

Memang saat ini banyak franchise sego kucing. Tapi Anda bisa saja menjadi masternya, menciptakan konsepnya dengan modifikasi lain di sana-sini, disesuaikan karakter anak muda masa kini

Posted in makanan Dan Gross profit Kamar Rooms | Tinggalkan tanggapan

Peluang Usaha 2014 : Dari Offline Menuju Online

Oleh pebisnis pada 28 Desember 2013

Jika Anda sedang mencari peluang usaha tahun 2014 ini, ada baiknya anda meluncur sejenak ke kantor pusat ekspedisi besar macam JNE di kota anda. Paradigma bisnis dan usaha anda pasti akan menemukan wawasan baru ketika Anda melihat begitu riuhnya para pengirim barang yang mayoritas adalah pelaku bisnis online! Akan semakin terasa greget ketika Anda mulai berdiskusi dengan mereka, bagaimana mereka yang :

Tanpa memiliki produk, tapi bisa jualan online
Nggak punya toko fisik, tapi omzetnya puluhan juta sebulan
Nggak jago internet marketing, tapi pelanggannya seantero nusantara
That’s an Internet! Simple, tapi powerfull. Makanya saat ini banyak pelaku bisnis offline – yang sudah punya toko di mall, di pusat-pusat grosir – kini mulai juga menjamah dunia peluang usaha online. Cost-nya rendah ditambah daya jangkau yang melampaui keterbatasan geografis membuat sistem online menjadi super duper primadona.

Tahun 2013-2014 merupakan masa membludaknya pengguna internet. Ditandai dengan begitu mudahnya masyarakat terhubung ke dunia maya. Gadget ratusan ribu bisa didapat. Tablet murmer dari China membanjiri pasar lokal. Wifi dimana-mana. Dan jelas, ini adalah pasar yang menganga, minta disuap oleh produk, terlebih Indonesia masih memiliki masalah pada kemerataan distribusi produk, yang akhirnya bisa dijembatani dengan sarana online!

Kalau Anda kini adalah pelaku bisnis konvensional, katakanlah memiliki sebuah gerai sepatu, sudah sepatutnya anda melanglang buana lewat Internet, menjamah pelosok nusantara dimanapun lewat toko online. Jangan sampai di tahun 2014 ini, anda masih berkutat dengan banting-bantingan harga untuk berebut market dengan gerai di sebelah Anda! Atau katanlah anda seorang pemula yang sedang gelisah mencari peluang usaha, startlah dengan peluang usaha online. Karena dari sisi cost nggak besar, tapi terbukti selama ini menjadi media bisnis yang paling cepat memberikan ROI! Nggak sedikit orang yang kaya mendadak karena bisnis online! Tapi jelas, anda harus hati-hati dengan tawaran bisnis online yang scam tahun 2014 ini

Cobalah di tahun 2014 ini, anda membuat perencanaan melirik peluang usaha online. Dengan sikap yang realistis, dimana bisnis juga merupakan proses belajar terus menerus, pasti kelak usaha tersebut akan berbuah manis, jauh lebih manis ketimbang jika energi dan cost yang sama dialihkan dalam bentuk bisnis offline

Senin, 29 September 2014

Bisnis dari Kaleng Bekas menjadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Sebuah Ide bisnis kreatif bisa berasal dari mana saja, termasuk dari barang bekas, Contohnya adalah kaleng soda . Seorang ibu rumah tangga Rosihariyati warga dari pulo gadung ,Jakarta, telah berhasil memanfaatkan kaleng soda atau minuman menjadi suatu kerajinan yang bernilai hingga ratusan ribu rupiah. Menurutnya, dua tahun lalu dia banyak melihat kaleng minuman soda hanya menjadi sampah yang tidak termanfaatkan dan diolah dengan baik.

“Kita banyak lihat kaleng-kaleng minuman soda itu tidak termanfaatkan, terbuang menjadi sampah yang sulit terurai,” kata Rosi. Rosi pun akhirnya mendapatkan ide bagaimana mengolah kaleng-kaleng tersebut agar bisa menjadi kerajinan tangan yang lebih bernilai ekonomis.

“Saya mencoba menggunting kalengnya, membuatnya dalam bentuk lembaran-lembaran, kemudian tidak sengaja menggambar di atas lembaran almunium tadi, ternyata di balik lembaran tersebut muncul ide motif gambar timbul yang lebih bagus. Dari awal situlah saya mulai fokus mengolah gambar dari ikon Jakarta monas, mobil, gambar-gambar lainnya,” ujarnya.

Hasil gambar dari lembaran kaleng bekas tersebut kemudian dia bingkai agar menjadi lebih menarik. “Cara membuatnya tinggal menekan lembaran kaleng dengan sumpit kayu yang diruncingkan, membentuk suatu gambar, dibingkai, kemudian dijual dengan harga dari Rp 500.000 sampai Rp 2,5 juta tergantung ukuran,” ucapnya.

Rosi mengakui kerajinan kaleng ini baru dipasarkannya sebatas dari pameran ke pameran, dan masih belum memiliki toko khusus untuk memasarkan kerajinannya. “Masih rumit pengerjaannya, dan sebatas hand made, bahkan kalau ada orang yang ingin memesan secara khusus desain yang diinginkan datang saja ke rumah,” katanya.

Rosi mengakui sampai hari ini kerajinan dari kaleng ini belum dipatenkannya. “Iya ini belum sempat dipatenkan,” ungkapnya.

Tertarik untuk mendapatkan kerajinan hand made ini datang saja ke:
Jl Pulo Gadung RT 1 RW 1 No 42
TLP: 021-33566154. (BN)

Tukang Kebun Yang Sukses Jadi Eksportir Tas Jepang

Merek Robita adalah merek tas yang populer di antara para sosialita Jepang. Merek ini juga termasuk ke dalam jajaran produk fashion yang berkelas di negeri Matahari Terbit itu. Tapi adakah yang tahu kalau tas ini dibuat di Indonesia dan pengusahanya seorang bekas tukang kebun hotel di Bali?

Sunny Kamengmau namanya. Pria asal Nusa Tenggara Timur itu berujar, kalau ramuan suksesnya adalah keberanian dan kerja keras. Ramuan itulah yang juga membuat Sunny menjadi salah satu aktor utama di balik popularitas Robita di Jepang. Sunny bercerita bahwa dia mengawali kisahnya dari Kupang, NTT, pada 1994. Saat itu usianya baru 18 tahun.

Saat itu saya melarikan diri dari rumah dan tidak menyelesaikan pendidikan SMA, kata Sunny, mengawali pembicaraan. Pelariannya membawa Sunny ke Kuta, Bali. Di sebuah hotel bernama Un s Hotel, dia diterima sebagai tukang kebun. Dan dalam waktu setahun ia 'naik pangkat' menjadi petugas satpam. Profesi ini pun dijalani selama empat tahun. Yang kemudian sebuah kesempatan baik datang. Tapi kedatangannya tak seperti durian runtuh.

Selama bekerja di Un’s Hotel, Sunny getol belajar bahasa Inggris dan Jepang supaya bisa bergaul dan berkomunikasi dengan para tamu. Begitu teguh niatnya, sampai-sampai gaji pertama sebagai tukang kebun, Rp 50 ribu, sebagian dibelikan kamus bahasa Inggris.

Sunny bilang, para tamu dan keluarga pemilik Un’s Hotel adalah guru bahasanya. Kombinasi antara kemauan belajar dan sikap yang baik membuatnya bergaul akrab dengan majikan dan tamu. Antara saya dan keluarga bos, terutama anaknya Marlon ini, seperti tidak ada jarak, ujar Sunny.

Marlon, yang kebetulan ikut menemani sesi wawancara petang saat itu. Meski ayahnya memiliki hotel besar, lelaki yang satu ini memilih menjadi pengusaha peselancar profesional di Bali. Kemampuannya berbahasa Jepang mempertemukan Sunny dengan seorang tamu bernama Nobuyuki Kakizaki pada tahun 1995. Lima tahun berlalu mereka berteman sebelum akhirnya pengusaha konveksi asal Jepang itu menawari Sunny sebuah pekerjaan baru: memasok tas kulit.

Kakizaki dan perusahaannya, Real Point Inc., rupanya telah mengincar bisnis baru yang ngtrend di Jepang. Dan pada tahun 2000 akhirnya Sunny memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai satpam dan mulai menggeluti bisnis pembuatan tas kulit itu.

Prosesnya ternyata memang tak semudah yang dibayangkan. Sunny mengakui berkali-kali produk yang dibuatnya gagal. Pesanan pun nihil. Dia bahkan nyaris ditinggalkan oleh satu-satunya tenaga pembuat tas yang direkrutnya, lantaran tak ada pemasukan sama sekali.

Wanita Yang Memiliki 17 Apartemen

Siapa sangka kalau wanita yang berpenampilan sederhana dan dalam kesehariannya hanya menjadi tukang sapu jalanan dan menaiki sebuah sepeda ini ternyata adalah seorang milyarder yang memiliki 17 apartemen. Seorang wanita yang kaya berasal dari kota Wuhan, China.  Tidak segan-segan menyingsingkan lengan bajunya untuk rela bekerja sebagai tukang sapu jalanan setiap jam 3 pagi selama 6 hari dalam seminggu.  Setiap harinya, dia menghabiskan waktu 6 jam untuk membersihkan jalan yang panjangnya mencapai 3.000 m.
Wanita Penyapu Jalanan Ini Ternyata Punya 17 Apartemen
Di awal tahun 1980-an, wanita yang bernama lengkap Yu Youzhen ini, hanyalah seorang petani sayuran biasa di Huojiawan, Cina.  Dan bersama dengan suaminya, mereka bekerja keras hingga bisa mengumpulkan banyak uang. Kemudian setelah bertahun-tahun, akhirnya mereka berhasil mendirikan rumah dengan tiga lantai.  Sejak saat itulah, mereka menjadi keluarga yang terkenal kaya di desa itu.  Lalu banyak warga China yang membutuhkan tempat tinggal, datang ke Wuhan, jadi Yu mulai menyewakan rumahnya tersebut itu dengan tarif 50 yuan (sekitar 77. 000 rupiah) untuk setiap bulannya.
Pada tahun 2008 ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah China untuk melakukan pembangunan kembali tanah atau lahan yang kebanyakan merupakan milik para petani. Pemerintah China kemudian memberikan kompensasi berupa apartemen dan Yu Youzhen mendapatkan 21 apartemen dari kompensasi tersebut di lahan miliknya yang sudah didirikan rumah di Huojiawan. Beberapa tahun berturut-turut 4 dari 21 apartemen tersebut telah dijual oleh Yu sehingga yang masih tersisa sekarang 17 apartemen yang dimiliki dan disewakan oleh Yu.
Namun, dengan kekayaan yang telah dimilikinya, Yu tidak ingin berfoya foya dan menyia-nyiakan hidupnya dengan kesenangan di meja judi, dan minum-minuman keras seperti yang banyak dilakukan oleh warga China kaya. Oleh sebab itu, dia memilih untuk melakukan pekerjaan mulia seperti menjadi tukang sapu jalanan dan membersihkan tempat-tempat sampah di sepanjang jalanan di kota tersebut, meski gaji yang didapatnya tidak seberapa, hanya 1.420 yuan (sekitar 2,2 juta rupiah) setiap bulannya. Pekerjaan ini telah ditekuninya sejak tahun 1998. Dan Ia menolak berhenti karena takut harta yang sekarang ia miliki akan membuatnya menjadi malas. “Saya Bekerja bukan hanya untuk mendapatkan gaji, dengan memiliki pekerjaan akan membuat diri kita fokus dan dapat menghindarkan dari Sikap malas yang hanya akan memunculkan sikap buruk yang lainnya,” ujar Yu, seperti dikutip Telegraph, Rabu (9/1/2013).
Rekan kerjanya bertutur selama ini ibu dua orang anak itu sebagai seorang pekerja keras. Ia disebut tidak pernah terlambat datang untuk bekerja dan hanya pernah meminta izin tiga kali selama 14 tahun bekerja sebagai tukang sapu.
“Satu anak saya pernah menganggur cukup lama, saya memarahinya selama dua bulan dan akhirnya ia memiliki pekerjaan,” terang Yu.
"Saya tidak mau memberikan contoh buruk pada anak saya dengan bermalas-malasan di rumah dan menikmati harta yang saya dapatkan," tambahnya. Sikap dari Yu itu turut mendapatkan pujian dari banyak orang. Pemerintah China ramai memberitakan kisah Yu dalam media-media yang dimilikinya.
 
BLOGGER INDONESIA