Senin, 29 September 2014

Wanita Yang Memiliki 17 Apartemen

Siapa sangka kalau wanita yang berpenampilan sederhana dan dalam kesehariannya hanya menjadi tukang sapu jalanan dan menaiki sebuah sepeda ini ternyata adalah seorang milyarder yang memiliki 17 apartemen. Seorang wanita yang kaya berasal dari kota Wuhan, China.  Tidak segan-segan menyingsingkan lengan bajunya untuk rela bekerja sebagai tukang sapu jalanan setiap jam 3 pagi selama 6 hari dalam seminggu.  Setiap harinya, dia menghabiskan waktu 6 jam untuk membersihkan jalan yang panjangnya mencapai 3.000 m.
Wanita Penyapu Jalanan Ini Ternyata Punya 17 Apartemen
Di awal tahun 1980-an, wanita yang bernama lengkap Yu Youzhen ini, hanyalah seorang petani sayuran biasa di Huojiawan, Cina.  Dan bersama dengan suaminya, mereka bekerja keras hingga bisa mengumpulkan banyak uang. Kemudian setelah bertahun-tahun, akhirnya mereka berhasil mendirikan rumah dengan tiga lantai.  Sejak saat itulah, mereka menjadi keluarga yang terkenal kaya di desa itu.  Lalu banyak warga China yang membutuhkan tempat tinggal, datang ke Wuhan, jadi Yu mulai menyewakan rumahnya tersebut itu dengan tarif 50 yuan (sekitar 77. 000 rupiah) untuk setiap bulannya.
Pada tahun 2008 ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah China untuk melakukan pembangunan kembali tanah atau lahan yang kebanyakan merupakan milik para petani. Pemerintah China kemudian memberikan kompensasi berupa apartemen dan Yu Youzhen mendapatkan 21 apartemen dari kompensasi tersebut di lahan miliknya yang sudah didirikan rumah di Huojiawan. Beberapa tahun berturut-turut 4 dari 21 apartemen tersebut telah dijual oleh Yu sehingga yang masih tersisa sekarang 17 apartemen yang dimiliki dan disewakan oleh Yu.
Namun, dengan kekayaan yang telah dimilikinya, Yu tidak ingin berfoya foya dan menyia-nyiakan hidupnya dengan kesenangan di meja judi, dan minum-minuman keras seperti yang banyak dilakukan oleh warga China kaya. Oleh sebab itu, dia memilih untuk melakukan pekerjaan mulia seperti menjadi tukang sapu jalanan dan membersihkan tempat-tempat sampah di sepanjang jalanan di kota tersebut, meski gaji yang didapatnya tidak seberapa, hanya 1.420 yuan (sekitar 2,2 juta rupiah) setiap bulannya. Pekerjaan ini telah ditekuninya sejak tahun 1998. Dan Ia menolak berhenti karena takut harta yang sekarang ia miliki akan membuatnya menjadi malas. “Saya Bekerja bukan hanya untuk mendapatkan gaji, dengan memiliki pekerjaan akan membuat diri kita fokus dan dapat menghindarkan dari Sikap malas yang hanya akan memunculkan sikap buruk yang lainnya,” ujar Yu, seperti dikutip Telegraph, Rabu (9/1/2013).
Rekan kerjanya bertutur selama ini ibu dua orang anak itu sebagai seorang pekerja keras. Ia disebut tidak pernah terlambat datang untuk bekerja dan hanya pernah meminta izin tiga kali selama 14 tahun bekerja sebagai tukang sapu.
“Satu anak saya pernah menganggur cukup lama, saya memarahinya selama dua bulan dan akhirnya ia memiliki pekerjaan,” terang Yu.
"Saya tidak mau memberikan contoh buruk pada anak saya dengan bermalas-malasan di rumah dan menikmati harta yang saya dapatkan," tambahnya. Sikap dari Yu itu turut mendapatkan pujian dari banyak orang. Pemerintah China ramai memberitakan kisah Yu dalam media-media yang dimilikinya.

0 komentar :

Posting Komentar

 
BLOGGER INDONESIA